Ilustrasi pencari kerja. |
"Asumsinya 60% kita akan ada gap untuk dapat talent yang bagus, cocok untuk kita tempatkan multinational company dan mungkin untuk domestic company, seperti OrangTua, Sinarmas dan lain-lain. Dalam junior level kita juga enggak kecukupan S1 untuk bisa masuk kualifikasi," ungkap Manajer, Akutansi, dan Keuangan Robert Walters, Karina Saridewi, di Jakarta, Rabu, 22 November 2017.
Karina mengungkapkan, industri yang akan mengalami pertumbuhan pesat adalah terkait teknologi (fintech). Pasalnya, perkembangan teknologi juga terus meningkat.
Adapun, industri akan banyak mencari talent atau pekerja yang andal teknologi, fasih dwibahasa, dan idealnya memiliki pengalaman internasional. Selain itu, pencari kerja yang berpengalaman di bidang statistik, analisis data dan kreativitas juga akan diminati oleh industri.
"Analis bisnis dan profesional yang kompeten juga akan diminati karena kepentingan bisnis untuk menggunakan data dalam memaksimalkan basis pelanggan dan memenangkan pangsa pasar," jelasnya.
Tingginya kualifikasi yang dicari oleh industri tersebut diharapkan dapat memimpin level manager di dua negara sekaligus, khususnya untuk perusahaan multinasional. Sebagian besar perusahaan akan kesulitan untuk menemukan kandidat yang memiliki motivasi tinggi dan kemampuan dwibahasa dengan pengalaman internasional.
Sementara itu, kualifikasi dari perusahaan multinasional seperti Singapura, Malaysia, dan sebagainya yang berada di Indonesia akan memasang kualifikasi kepada calon pekerja dengan masa pengalaman 4-5 tahun. Sedangkan, di Indonesia normalnya masih sekitar 1-2 tahun.
"Kandidat dengan kualitas tersebut sangat dicari dan cenderung Iebih selektif terhadap perusahaan, yang akan mereka pertimbangkan untuk bekerja," ujarnya.
Oleh sebab itu, para pekerja yang memiliki kualifikasi tersebut dan kerap berpindah perusahaan dapat mengharapkan kenaikan gaji rata-rata 15-30%.
Sedangkan untuk profesional dalam teknologi dan penyesuaian dapat meningkat 40- 50%. Survei kecenderungan untuk pindah dari perusahaan satu ke yang lainnya ada 30%.
"Selain pekerja bisnis analisis, fintech, ada energi, minyak dan gas, pertambangan juga sudah mulai lagi ada permintaan. Untuk perbankan tetap steady, maka akan ada kompetisi talent dengan pertumbuhan, tapi ada kekurangan untuk mencari skill yang tepat," pungkasnya.
(red)
No comments:
Post a Comment